Penderita migren umumnya akan menghindari cahaya terang dan memilih beristirahat di ruangan gelap saat sakit kepala sebelah menyerang. Kini para ilmuwan menemukan jawaban mengapa cahaya terang memicu migren lebih buruk.
Riset terbaru yang diterapkan pada manusia dan tikus menampilkan bentuk visual sebuah jalur kecil pada otak yang menjadi sumber sensitifitas cahaya saat migren menyerang. Studi ini dilakukan pada orang dengan penglihatan normal dan tunanetra.
Secara klinis, riset ini membantu menemukan cara untuk 'memblokir' jalur kecil tersebut sehingga pasien migren dapat bertahan di ruangan bercahaya tanpa merasakan sakit,Namun cara ini baru bisa dikenali secara spesifik dalam eksperimen pada tikus. Seperti diketahui, studi yang berhasil dilakukan pada tikus, tidak selamanya bisa langsung diterapkan pada manusia, sehingga hal ini masih memerlukan riset lebih jauh.
Dilansir LiveScience, Senin (11/1/2010), lebih dari 30 juta orang di AS kerap menderita gangguan migren. Penyakit ini sering dideskripsikan sebagai sakit kepala sebelah akibat nyeri di salah satu area kepala yang tak jarang diikuti pula dengan gejala mual, muntah dan gejala tidak enak badan lainnya.
Studi ini juga menunjukkan bahwa hampir 85 persen pasien migren, sekalipun tunanetra, sangat sensitif dengan cahaya. Kondisi sensitif terhadap cahaya umumnya disebut dengan photophobia. Para ilmuwan menduga, sinyal yang dipancarkan sepanjang dari retina ke optik syaraf memicu intensitas rasa sakit.
0 orang berkomentar on "Alasan Mengapa Cahaya Terang Perburuk Migren"
Add a comment and Join the discussion