Pemerintah Jerman Serukan Jangan Gunakan IE

Pemerintah Jerman menyerukan para pengguna internet di negara tersebut untuk tidak menggunakan browser internet explorer (IE). Seruan ini menyusul serangan yang dilakukan hacker China terhadap Microsoft, Google dan perusahaan internet Amerika lainnya.

Serangan yang terjadi pada pertengahan Desember itu mengenai hampir semua perusahaan internet milik Amerika, tidak terkecuali Google dan Microsoft. Serangan inilah yang kemudian dijadikan alasan oleh pemerintah Jerman untuk menghimbau warganya agar tidak menggunakan IE lagi dalam berselancar di internet.

Badan keamanan informasi (BSI) Jerman menemukan adanya lubang dalam software IE yang memungkinkan hacker untuk masuk ke dalam jaringan komputer milik pengguna. Mereka pun meminta kepada para pengguna internet di Jerman untuk menghindari penggunaan IE dalam versi apapun.

Setelah seruan tersebut disampaikan, pihak Microsoft langsung menyatakan bantahannya. Menurut Microsoft, seperti dilansir melalui MSNBC, Senin (18/1/2010), aksi hacking yang dilakukan oleh para hacker China untuk tertuju pada sistem email Google dan tidak berdampak buruk pada layanan Microsoft lainnya, apalagi internet explorer.

"Jika pun ada lubang dalam IE, masalah tersebut bisa ditutupi dengan mengatur level keamanan internet browser menjadi 'tinggi'. Itu sudah cukup," ujar pihak Microsoft.

Sayangnya, BSI tetap bersikeras bahwa IE berbahaya.

"Menggunakan IE dalam kondisi 'secure mode' lebih baik daripada mematikan Active Scripting. Hal ini akan membuat serangan menjadi lebih sulit masuk dan tidak serta-merta dapat melindungi pengguna," ujar pihak BSI.

Lebih lanjut, juru bicara Microsoft di Jerman, Thomas Baumgaertner menyatakan tidak mengerti alasan BSI yang menyamakan serangan China ke Google dengan bahaya IE. Menurutnya, serangan China ke Google merupakan bentuk serangan terencana dan memiliki tujuan tertentu.

"Serangan tersebut tidak tertuju langsung ke end-user atau konsumen. Tidak ada bahaya yang berarti pada penggunaan secara umum. Kami tidak setuju dengan peringatan ini," ujar Baumgaertner.

ARTIKEL TERKAIT