Akhir tahun lalu, Sekretariat Negara membagi-bagikan mobil dinas menteri. Mobilnya lumayan mewah, karena harga hampir dua kali lipat dari mobil dinas lama.
Toyota Crown Royal Saloon. Itulah mobil yang menjadi pilihan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II itu. Mobil ini termasuk kelas mewah di Toyota. Di Jepang, perusahaan-perusahaan sering menjadikan mobil ini sebagai kendaraan tamu-tamu mereka.
Gengsi Toyota Crown Royal dianggap sekelas dengan BMW Seri 5 atau Mercedes Benz seri E. Jelas ini jauh di atas Toyota Camry yang dipakai sebelumnya.
Di kelas Crown, seri Royal Saloon ini tipe tengahan. Tipe ini di atas standar yang disebut Crown Sedan tapi masih di bawah Crown Majesta. Tipe ini kira-kira setara Crown Athlete dan hanya berbeda penampilan saja.
Bila melirik harganya, mobil yang hanya dijual di Jepang ini berkisar antara US$ 48.600 - US$ 62.400 per unit atau Rp 461 juta - Rp 593 juta, dengan kurs Rp 9.500 per dolar AS. Bandingkan dengan Camry yang US$ 32 ribu - US$ 34 ribu, harga Royal Saloon hampir dua kali lipatnya Camry.
Harga ini merupakan harga di Jepang. Bila dibawa ke Indonesia, akan dibebankan biaya pengapalan sebesar US$ 1.040 dan biaya asuransi US$ 120. Belum lagi, setelah masuk Indonesia harganya akan melonjak karena dibabeni bea masuk dan pajak pertambahan nilai barang mewah.
Bandingkan, harga Camry yang di Jepang sekitar Rp 320 juta, di Indonesia akan melonjak menjadi Rp 650 juta. Jadi tak heran bila Indonesia Corruption Watch (ICW) mengatakan harga mobil itu sekitar Rp 1,3 miliar.
Royal Saloon memiliki pilihan mesin 2.500 cc dan 3000 cc. Keduanya dengan formasi mesin V6 yang bertenaga tapi irit bahan bakar. Saat peluncuran tipe Crown pada awal 2008, Toyota mengklaim Royal Saloon bisa berjalan 12 km dalam 1 liter. Konsumsi ini setara dengan mobil sekelas Avanza yang hanya 1.300-1.500 cc.
0 orang berkomentar on "Crown Royal Saloon Bisa Rp 1 Miliar"
Add a comment and Join the discussion