Para ilmuwan menemukan, emosi yang terjadi setiap hari, yang mampu menimbulkan stres, dapat memicu tumbuhnya penyakit kanker.
Dilansir melalui Telegraph, Kamis (14/1/2010), trauma pendek, emosional atau fisik, dapat menjadi jembatan bagi mutasi kanker yang kemudian akan berubah menjadi sangat mematikan.
Secara tidak langsung, hal ini berarti, perkembangan penyakit tersebut sangat berpengaruh dari pola emosi yang terjadi dilingkungan tubuh setiap harinya, baik melalui tekanan di kantor maupun di rumah.
"Kondisi yang berbeda dapat menimbulkan sinyal stres yang berbeda pula, baik stres fisik, emosi, maupun stres yang menular melalui lingkungan sekitar," ujar profesor Tian Xu, seorang ahli genetik dari Yale University.
"Mengurangi stres ataupun menghindari kondisi stres dimana pun merupakan nasehat yang selalu kami anjurkan kepada pasien," tambah Xu.
Hingga saat ini, dunia kedokteran percaya jika kanker akan terus berkembang di satu sel tertentu di dalam tubuh. Namun Xu dan rekan peneliti lainnya membantah hal tersebut. Menurutnya, kanker dapat tumbuh di mana saja di sel yang berbeda dalam tubuh karena kanker telah membuka jalan bagi virus kanker untuk memilih tempat berkembang.
0 orang berkomentar on "Ilmuwan: Stres Picu Pertumbuhan Kanker"
Add a comment and Join the discussion