Megan Fox dan Sarah Palin Dilempar Gamer ke Neraka

Kondisi pasar video game yang fluktuatif terkadang membuat sejumlah pengembang game mengembangkan strategi marketing tersendiri. Seperti langkah yang dilakukan oleh pengembang game Electronics Arts (EA), yang memberikan edukasi kepada gamers lewat situs jejaring sosial Facebook.

Untuk mempromosikan game 'Dante's Inferno', EA sengaja membuat aplikasi di Facebook yakni 'Go to Hell' dan Battle of the Damned'. Lalu apa hubungan kedua aplikasi Facebook dengan video game yang diangkat dari karya penulis Dante Alighieri tentang kisah perjalanan menuju neraka tersebut?

Dua aplikasi tersebut diharapkan mampu mendekatkan pengguna Facebook dengan 'neraka' yang akan ditampilkan di 'Dante Inferno'. Ketika memainkan 'Dante Inferno', para gamer yang telah menggunakan aplikasi tersebut akan lebih familiar.

Aplikasi Go To Hell mengajak pengguna Facebook untuk memblokir pemain lain dan mengirimnya hingga ke 'neraka' yang terbagi dalam beberapa level. Untuk mengusir orang ke neraka dalam permainan, seseorang membutuhkan dukungan dari teman-temannya untuk memutuskan, menghukum atau melepasnya. Diketahui, untuk mencapai Neraka seseorang harus melewati sembilan level yang didasari atas tujuh dosa asal.

"Sejauh ini sudah ada 9.600 pengguna yang dikirim ke neraka, tak ada yang kebal di aplikasi ini, semua pengguna Facebook yang diajukan bisa dikirim ke Neraka," ujar EA Senior Product Manager Phil Marineau seperti dilansir CNN, Rabu (5/1/2010).

Dua orang tokoh yang telah dikirim ke Neraka antara lain, Megan Fox dan Politisi, Sarah Palin. Megan Fox dianggap layak dikirim ke neraka karena dosa nafsu birahi dan ketamakan yang ada dalam dirinya. Sedangkan Sarah Palin dilempar ke neraka karena dinilai sebagai penghianat, penipu, murtad, nafsu dan tamak.

Dante Inferno tersebut, rencananya akan dirilis pada 5 Februari 2010 di Amerika Utara dan 12 Februari 2010 untuk kawasan Asia. Game tersebut tersedia untuk platform PS3 dan Xbox 360. Game tersebut termasuk ke dalam kategori dewasa karena memuat konten kekerasan dan berbau seksual.

ARTIKEL TERKAIT