Sebelum penemuan antibiotik, ahli bedah biasa menjahit luka bekas pembedahan menggunakan benang tenun dengan bahan perak. Mereka percaya bahwa perak bisa mencegah infeksi.
Selain digunakan untuk campuran benang operasi, pada masa Perang Dunia I, perak pun digunakan untuk melapisi pembalut luka karena diyakini dapat membantu menyelamatkan hidup.
"Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perak merupakan antimikroba kuat yang tidak menimbulkan iritasi dan tidak beracun," kata Valerie Edwards Jones dari Manchester Metropolitan University.
Jones menambahkan, perak terbukti dapat membunuh hingga 650 mikroba patogen. Hal itu dikarenakan perak terdiri dari ribuan ion-ion yang dapat mencegah penyebaran bakteri, virus dan jamur dengan cara memasuki sel dan menonaktifkan protein. Dengan demikian, mikroba tidak bisa berkembang biak dan mati dan akan mencegah terjadinya penyebaran infeksi. Demikian keterangan yang dikutip dari Daily Mail, Kamis (4/3/2010).
Peneliti lainnya Richard Hastings dari BioCote menyebutkan bahwa perak dapat mengurangi kadar bakteri hingga 99 persen ketika dipadukan dengan berbagai peralatan rumah sakit.
"Hal ini akan mengurangi risiko infeksi superbug seperti MRSA, E.coli dan salmonella," kata Hastings.
Perak juga efektif mengobati gangguan kulit, seperti bekas terbakar dan luka. Contohnya terdapat pada perban perak yang saat ini banyak digunakan untuk membantu pemulihan luka.
"Dalam memulihkan kondisi luka yang berisiko mengalami iritasi dan ifeksi, perban perak terbukti sangat sukses," terang Jones.
Selain itu perak pun dapat mengatasi penyakit kulit seperti eksem dan psiorasis. Menurut Jones, krim yang mengandung satu persen perak bisa menekan peradangan yang terjadi ketika alergi kulit.
Namun demikian diperlukan studi lebih lengkap untuk mengetahui apakah perak dapat digunakan untuk penggunaan intenal. Karena jika dikonsumsi langsung, pasien berisiko mengalami perubahan warna kulit.
0 orang berkomentar on "Perak Bisa Mencegah Infeksi"
Add a comment and Join the discussion