Sebuah peti kubur (sarkofagus) terbuat dari kayu, yang berusia 3.000 tahun telah dikembalikan ke asalnya. Sarkofagus tersebut telah lama dicuri dari Mesir.
Sarkofagus yang dicat dengan warna-warna terang ini dipercaya merupakang peninggalan abad 21, tepatnya tahun 1070-945 sebelum Masehi. Peti tersebut merupakan milik seorang bangsawan bernama Imesy.
"Kami berterima kasih atas kerja sama pihak Bandara Miami yang dengan tangkas membantu kami mengumpulkan kembali peninggalan zaman bersejarah yang memang sedang kami galakkan," ujar Menteri Kebudayaan Mesir, seperti dikutip melalui CTV News, Minggu (14/3/2010).
Sebelumnya, pihak bandara Miami, AS berhasil mengamankan peti mayat tersebut pada Oktober 2008 dari sebuah jasa pengiriman barang di Spanyol. Pihak bandara curiga karena importir tidak bisa menunjukkan dokumen kepemilikan barang tersebut.
Ternyata, sebuah investigasi menunjukkan, peti tersebut telah lama hilang, tepatnya 126 tahun lalu. Sebelum diselundupkan ke AS, peti tersebut sempat berdiam lama di Spanyol.
Kepala inventarisir barang-barang berharga Mesir, Zahi Hawass pun terbang ke Washington untuk menjemput sarkofagus tersebut. Selain peti kubur, pemerintah AS mengklaim memiliki barang-barang bersejarah milik Mesir lainnya, di antaranya adalah peti kayu, tembikar, dan barang-barang kuno lainnya.
Hawass dan Mesir memang sedang giat mengumpulkan kembali barang bersejarah yang seharusnya berdiam di Kairo. Salah satu upaya yang paling berat adalah mengembalikan patung payudara kapur, milik Ratu Nefertiti, yang saat ini masih berdiam di Museum Berlin. Meski pihak Mesir mengatakan patung tersebut ilegal, namun pihak Museum Berlin menolak mengembalikan pahatan berusia 3.300 tahun lalu itu.
0 orang berkomentar on "Sarkofagus 3.000 Tahun Dikembalikan ke Mesir"
Add a comment and Join the discussion