Sebuah survei menemukan adanya keterkaitan antara rokok dengan depresi. Oleh karena itu, seorang perokok yang ingin berhenti harus mengatasi depresinya terlebih dahulu.
Dalam survei tersebut juga ditemukan, lebih dari 40 persen remaja di AS dikenal sebagai perokok sekaligus penderita depresi. Bahkan setengah dari responden yang berada di usia paruh baya juga dikenali sebagai penderita kedua sindrom tersebut. Sama halnya dengan setengah responden wanita yang berusia di bawah 40 tahun.
Pasien penderita depresi bisa saja sembuh dari kebiasaan merokok, meski cukup sulit," ujar Laura Patt dan Debra Brody dari National Centre for Health Statistic yang melakukan studi tersebut, Dilansir melalui Strait Times, Kamis (15/4/2010).
Menurut kedua peneliti tersebut, kecanduan merokok yang dialami penderita depresi dapat disembuhkan dengan pengobatan yang intensif. Pengobatan tersebut, termasuk di antaranya adalah terapi kesadaran berprilaku atau pengobatan anti-depresi.
Dalam survei tersebut, Patt dan Brody melibatkan sekira 5.000 orang di AS dengan berbagai usia.
1 orang berkomentar on "Merokok Berkaitan dengan Depresi"
Sakit kk....!!!
Add a comment and Join the discussion